SELAMAT DATANG DI 7 MATERI BUKAN 7 KEAJAIBAN DUNIA STIA LK DUMAI

Panduan Menulis

METODE PENELITIAN ADMINISTRASI
By: Bambang Sutejo
STIA LK DUMAI 2012

PENGERTIAN PENELITIAN
ž  Penelitian, adalah suatu metode studi yang dilakukan oleh individu, kelompok atau badan melalui penyelidikan yang cermat dan ekselen terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat atas masalah tersebut.(Hillway).
Penelitian adalah proses inkuiri (inquiry process)  secara sistematis dengan titik tekan bahwa inkuiri tersebut dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan (Whitney).
ž  Penelitian adalah proses untuk mencapai pemecahan masalah yang dapat diandalkan, melalui pengumpulan, analisis dan interpretasi data yang terencana dan sistematis. Penelitian merupakan alat ampuh untuk mengembangkan pengetahuan  menjadi ilmu, meningkatkan kemajuan dan memungkinkan manusia untuk memecahkan masalah yang ia hadapi (Ardhana).
JENIS PENELITIAN
ž  Penelitian murni (basic/pure research) , adalah penelitian yang semata-mata dimaksudkan untuk keperluan penelitian itu sendiri, tanpa ada misi praktis yang diinginkan. Fokus kajiannya adalah masalah kealaman dan hukum-hukumnya.
ž  Penelitian terapan (applied/practical research) adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematis dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu (Nazir).
PENELITIAN MENURUT FOKUS KAJIAN/LATAR
ž  Penelitian sosial.
ž  Penelitian pendidikan.
ž  Penelitian pertanian.
ž  Penelitian Administrasi.
Dan sebagainya
MAKNA ILMU PENGETAHUAN
ž  Ilmu, adalah suatu obyek ilmiah yang mengadung sekelompok prinsip, dalil, rumus dan kaidah yang bersifat universal mondial yang setelah melalui percobaan sistematis dan dilakukan berulang kali telah teruji kebenarnya.
ž  Percobaan dimaksud dapat berupa percobaan laboratorium, percobaan lapangan.
ž  Prinsip-prinsip, dalil, rumus dan kaidah suatu ilmu dapat diajarkan dan dipelajari. (SP.Siagian 2001)
HAKIKAT DAN PERANAN ILMU
ž  Bahwa perkembangan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan terjadi sebagai tanggapan terhadap dinamika manusia.
ž  Suatu disiplin ilmiah mempunyai dasar keberadaan yang kuat dan makna praktikal, apabila  cabang ilmiah tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang timbul dan dipecahkan oleh manusia.
ž  Dalam pemikiran ilmiah modern, ilmu pengetahuan harus diabdikan kepada upaya peningkatan mutu hidup umat manusia.
HAKEKAT DAN PERANAN ILMU
ž  Bahwa  semua ilmuwan berusaha keras melakukan berbagai penelitian tentang ilmu yang ditekuninya dalam rangka akumulasi teori dan konsep ilmiah, adalah aplikasi teori dalam kehidupan manusia sehari-hari.
ž  Bahwa setiap cabang ilmu pengetahuan, sesungguhnya merupakan produk zamannya.
ž  Bahwa suatu cabang ilmu pengetahuan baru  tumbuh dan berkembang apabila ada tuntutan untuk itu sebagai akibat timbulnya kebutuhan baru.
FOKUS ANALISIS ILMU ADMINISTRASI
ž  Administrasi, adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang di dasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. (SP.Siagian).
ž  Administrasi merupakan seni sekaligus sebagai proses. Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu. Administrasi sebagai proses kerjasama merupakan suatu fenomenon sosial.
ELEMEN  ADMINISTRASI
ž  Administrasi.
ž  Organisasi.
ž  Manajemen.
ž  Kepemimpinan.
ž  Pengambilan keputusan.
ž  Hubungan Manusia.
PENDEKATAN PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
ž  Tahap pra sejarah, terdiri : peradaban Mesopotamia, Babilonia,Mesir kuno, Tiongkok Kuno, Romawi Kuno,Yunani Kuno.
Tahap Sejarah, Perkembangan administrasi pada tahap ini tidak banyak dikemukakan, karena dunia pernah mengalami  “zaman kegelapan”. Setelah itu  diperoleh bukti bahwa Gereja Katolik Roma memberikan sumbangan terhadap administrasi, yaitu organisasinya yang rapi. Keterlibatan Ilmuwan, di Eropah timbul tiga kelompok sarjana secara retrospektif dapat dikatan sebagai pelopor Ilmu Administrasi
ž  Ketiga kelompok ahli, yaitu kaum  kameralis di Jerman, kaum merkantilis di Inggris dan kaum Fisiokrat  di Perancis. Ketiganya pakar ekonomi dan pelopor manajemen ilmiah. Inti teorinya, bahwa perekonomian negara hanya akan kuat apabila dikelola dengan sebaik-baiknya (manajemen).
ž  George Von Zincke, dari hasil karyanya, diantaranya membahas tentang administrasi pertanian.
ž  Revolusi Industri, dampaknya  berkembangnya administrasi niaga, bidang  produksi dan kepegawaian.
ž  Charles Babbage, profesor matematika universitas Cambridge, menekankan efisiensi.
ž  Tahap Modern, dimulai tahun 1886 Gerakan Manajemen Ilmiah, pelopor  F.W. Taylor (Amerika Serikat), menandai : a. Berakhirnya Status administrasi sebagai seni semata. b. Munculnya era modern, disamping  sebagai seni, juga sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan. Buku Taylor “The Principles  of Scientific Management”, Selanjutnya Henry Fayol (Perancis), menulis buku “Administration Industrielle et Generale”.
ž  Tahap modern, Ilmu Administrasi dikembangkan untuk diterapkan dalam praktek, karena itu adalah nilai aplikatifnya.


HARAPAN  TERHADAP ILMU aDMINISTRASI
ž  Mempunyai fokus analisis sebagai “domainnya yang khas”, yang tidak menjadi fokus analisis Ilmu Pengetahuan lainnya. Berbagai pendekatan dan hasil analisis yang dilakukan semakin memperkaya pemahaman tentang manusia.
Ilmu Administrasi, merupakan salah satu cabang  Ilmu-ilmu Sosial. Ilmu sosial menjadikan manusia sebagai fokus analisisnya. Fokus analisis Ilmu Administrasi  tidak menjadi fokus analisis Ilmu-Ilmu lainnya. Karena itu manusia organisasional itulah yang menjadi  fokus analisis  Ilmu Administrasi.
MENGAPA KITA MELAKUKAN PENELITIAN ?
ž  Untuk memahami suatu kejadian, situasi atau suatu keadaan suatu masyarakat.
ž  Menjelaskan pola hubungan antara dua atau lebih hal.
ž  Mencari jalan keluar untuk memecahkan beberapa maslah prkatis dalam kehidupan.
ž  Menemukan jawaban terhadap suatu pertanyaan yang diajukan oleh seorang peneliti.
ž  Penelitian dipicu oleh suatu hal, yaitu rasa ingin tahu.
ž  Penelitian, adalah proses yang dilalui manusia untuk menemukan  “kebenaran” atau “truth”.
RASA INGIN TAHU MANUSIA
ž  Manusia dikaruniai Alloh dengan rasa ingin tahu.
ž  Manusia yang sudah tahu disebut berpengetahuan.
ž  Sesuatu yang diketahuinya disebut “pengetahuan” atau knowledge.
ž  Pengetahuan , baik dalam bentuk fakta, konsep, prinsip atau teori adalah buah dari rasa ingin tahu yang telah dipenuhi.
Pemenuhan rasa ingin tahu manusia, melalui cara atau metode, yaitu  : metode ilmiah (scientific method) dan cara lain, yaitu melalui perenungan, bertapa, menebak, dan lain-lain
LOGIKA PENELITIAN
ž  Logika  dapat digunakan untuk membedakan antara  metode ilmiah dan cara lain.
ž  Logika berhubungan dengan proses penalaran (reasoning).
ž  Jika suatu proses penalaran berjalan dengan baik, maka proses itu bersifat logis.
ž  Logika penelitian, adalah proses penalaran yang dilakukan oleh seorang peneliti. Proses sendiri terdiri dari beberapa tahapan yang berurut secara logis.
Tahapan dalam logika penelitian, yaitu : perumusan permasalahan, perumusan kerangka teoritik, metodologi, analisis data dan penarikan kesimpulan.
PERMASALAHAN PENELITIAN (RESEARCH PROBLEM)
ž  Permasalahan penelitian, adalah titik berangkat dan menjadi alasan mengapa suatu penelitian perlu dilakukan.
ž  Pada tahap ini peneliti memikirkan beberapa hal penting : Mengapa penelitian ini perlu dilakukan ? Dari sekian banyak masalah, apakah semuanya akan diteliti ? Jika tidak, apa yang tercakup dalam penelitian ini? Apa yang tidak ? Bagaimana memformulasikan permasalahan ini dengan bentuk yang mudah dipahami? Kalau penelitian sudah selesai, apa manfaatnya.
ž  Permasalahan penelitian merupakan mata rantai pertama dari rantai penalaran atau logika penelitian.
KEBENARAN
ž  Tujuan penelitian, adalah menemukan “kebenaran”.
ž  Peneliti harus mampu menjelaskan pola, rasional, atau teori yang mendasari kebenaran realitas tersebut.
ž  Kebenaran sendiri belum secara jelas didefinisikan.
ž  Para ahli mempunyai cara lain untuk menjelaskan makna kebenaran, misalnya melalui contoh-contoh, pengkategorian (pengelompokan) atau menjelaskan sumber kebenaran itu.
Tiga macam kebenaran, yaitu : kebenaran absolud, kebenaran temporer, kebenaran ilmiah
ž  TIGA MACAM KEBENARAN , yaitu : Kebenaran Absolud (mutlak), Kebenaran  Temporer dan Kebenaran  Ilmiah.
ž  Kebenaran Absolud (mutlak), adalah kebenaran yang ditetapkan oleh Tuhan (Alloh). Kebenaran ini tidak dapat diganggun gugat, tidak dapat dirubah. Kebenaran ini dapat didiskusikan, tetapi tujuan diskusi hanya untuk memahami makna kebenaran itu.Landasan utama dari kebenaran ini adalah Kepercayaan (Iman).
ž  Kebenaran Temporer,  adalah kebenaran yang keabsahannya tergantung pada kondisi dan waktu. Kebenaran ini memiliki sifat kenisbian (kerelativan) yang sangat tinggi, memiliki subyektif yang tinggi. Makna subyektif bahwa kebenaran itu tergantung kepada siapa yang mendefinisikannya. Tetapi tidak sama dengan inter subyektifitas yang dimiliki kebenaran dalam penelitian kualitatif.
PENELITIAN  MENURUT ORIENTASI PENELITIAN (KRATHWOHL,1985)
ž  Pragmatis, permasalahan penelitian yang berdimensi praktis. Model yang dapat digunakan untuk mengontrol, memprediksi, memecahkan masalah praktis.
ž  Analyzer, tertarik pada pemahaman terhadap sesuatu. Permasalahan penelitian selalu berhubungan dengan pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi, bagaimana proses terjadinya.
ž  Synthesizer, tertarik pada pemahaman mendalam tentang sesuatu masalah. Secara induktif dan grounded, peneliti membangun suatu pemahaman atau konsep dari kasus-kasus atau data yang diberikan oleh responden. Permasalahan penelitian berhubungan dengan usaha untuk menyatukan berbagai perspektif menjadi kesimpulan yang utuh.
ž  Theorizer, tertarik pada penjelasan teoritis tentang sesuatu  hal. Tertarik pada penjelasan (explanation) tentang suatu hal.Theorizar mendasarkan diri pada teori yang akan dikembangkan akan diuji melalui cara-cara pengumpulan data empiris.
ž  Multiperspektifis, tertarik pada penemuan “penjelasan alternatif” dari suatu masalah penelitian. Tertarik pada berbagai versi penjelasan tentang sesuatu.
ž  Humanis, tertarik pada pengalaman manusia yang terkait dengan sesuatu masalah.Apa yang menjadi perhatian humanis bukanlah realitas sebagaimana adanya, tetapi bagaimana manusia  memandang dan mengalami realitas.
ž  Partikularis, tertarik pada masalah-masalah kasuistis, individual. Permasalahan yang dikaji partikularis biasanya bersifat unik, tidak umum dan berlaku pada konteks yang sangat khusus dan terbatas.
KERANGKA TEORITIK (THEORETICAL FRAMEWORK)
ž  Kerangka teoritik/kerangka berpikir, adalah penjelasan rasional dan logis yang diberikan oleh seorang peneliti terhadap pokok atau obyek penelitiannya.
ž  Dalam bahasa teknis, kerangka teoritik adalah penjelasaan rasional dan logis yang didukung oleh data teoritis dan empiris yang diberikan oleh peneliti terhadap variabel-variabel penelitiannya beserta keterkaitan antara variabel-variabel tersebut.
TUJUAN DAN MANFAAT KERANGKA TEORITIK
  1. Menjelaskan definisi operasional variabel penelitian.
  2. Menjelaskan pola hubungan antara satu dan lain variabel.
  3. Menentukan metodologi penelitian secara akurat.
  4. Menentukan metode analisis yang tepat.
  5. Menentukan cara penafsiran temuan secara obyektif.
VARIABEL
ž  Variabel, adalah segala sesuatu yang diteliti oleh seorang peneliti. Sesuatu  itu boleh manusia, benda sistem  dan lain-lain.
ž  Variabel, sebagai sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Sesuatu itu tidak mempunyai variasi nilai, maka sesuatu tersebut tidak dapat dinalisis (terutama secara statistik).
ž  Variabel, memiliki nama : variabel bebas, terikat, moderator, kreterion, treatment, eksperimental dan lain-lain.
INDIKATOR
ž  Indikator, adalah sesuatu yang diteliti atau diukur (derajat empiri dan operasional).
ž  Indikator diturunkan (derived, elaborated) dari variabel.
ž  Indikator, posisinya ada didunia empiris dan siap dijadikan data.
ž  Indikator, adalah hasil turunan variabel yang memiliki sifat cukup empiris dan operasioanl untuk ditransformasikan menjadi data.
ž  Dalam menetukan indikator, peneliti harus membaca literatur, mengkaji hasil penelitian terdahulu, bertanya kepada ahli untuk menentukan indikator yang tepat.
MENGKAJI BAHAN PUSTAKA
ž  Kegiatan penelitian , adalah proses pengkayaan ilmu pengetahuan.
ž  Kegiatan penelitian tadak dapat dilepaskan dari perbendaharaan kaidah, konsep, kebenaran dan lain-lain yang sudah dikompilasikan, dihimpun, diramu, disintesakan hingga membentuk satu bodi keilmuan yang mantap.
ž  Begitu eratnya penelitian dengan ilmu pengetahuan yang sudah ada, maka peneliti mengkaji bahan pustaka sebagai gudangnya ilmu pengetahuan.
ž  Mengkaji bahan pustaka, adalah kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi pengetahuan. (kaji pustaka, atau telaah pustaka atau literature review ).
Mengapa peneliti harus melakukan kajian pustaka ?
ž  Peneliti dituntut  dua hal : mengusai bidang yang ditelitinya dan cara/prosedur melakukan peneltian.
ž  Peneliti mengetahui dengan pasti, permasalahan yang dipilih betul-betul belum pernah diteliti oleh orang terdahulu.
ž  Peneliti dapat mengetahui masalah-masalah lain yang lebih menarik.
ž  Peneliti dapat lancar dalam  menyelesaikan pekerjaannya.
ž  Peneliti memiliki kedudukan yang mantap, kokoh, tegar sebagai ilmuwan, karena telah bekerja dengan baik dan menggunakan aturan-aturan akademik yang berlaku.
LIMA LANGKAH PERTAMA DALAM PROSEDUR PENELITIAN ILMIAH
  1. Menjelaskan  latar belakang  permasalahan.
  2. Merumuskan  pokok  permasalahan.
  3. Memformulasikan  permasalahan.
  4. Menjelaskan  tujuan  penelitian.
  5. Menguraikan  manfaat  penelitian.
MENJELASKAN LATAR BELAKANG PENELITIAN
  1. Tingkat kebaruan  (novelty)  topik  yang  diteliti.
  2. Kespesifikan  topik   yang  diteliti (hindari pernyataan2 umum yang  secara  common sense  sebagian pembaca  sudah  tahu.
  3. Kekuatan  data  yang  mendukung ,melalui (prelimenary research )  atau riset  pendahuluan.
  4. Kelugasan  bahasa  atau  bahasa  yang langsung  (to the point) , tidak perlu kalimat yang berbunga-bung a dan  non sense.

Merumuskan pokok permasalahan
  1. Konsistensi dengan latar belakang permasalahan.  Pokok permasalahan sebagai konsekwensi  logis yang timbul dari latar belakang  permasalahan  atau  semacam “akibat” dari  suatu  “sebab” yang dijelaskan di latar  belakang  masalah.
  2. Kejelasan ruang  lingkup permasalahan, apa yang akan ditelitinya telah bersifat  spesifik dan fokus. Peneliti  menjelaskan alasan, mengapa hal tertentu akan diteliti.
Kejelasan Konsep atau variabel yang diteliti. Peneliti harus mulai memberi penjelasan eksplisit tentang konsep dan variabel yang akan ditelitinya. Peneliti  harus susdah tahu tentang  apa yang akan ditelitinya
Contoh pokok permasalahan
ž  Dari penjelasan di latar belakang terdapat informasi yang menunjukkan pelanggaran-pelanggaran masyarakat terhadap peraturan daerah.
ž  Fokus permasalahan penelitian ini terfokus adanya kemungkinan penyimpangan dari peraturan daerah.
ž  Pertanyaan umum yang akan dicoba dijawab, adalah : Apakah terdapat penyimpangan tehadap perda yang dibuat oleh pemerintah daerah ?
MEMFORMULASIKAN PERMASALAHAN
ž  Formulasi permasalahan penelitian merupakan  perwsujudan yang lebih spesifik dan tegas dari pokok permasalahan penelitian.
ž  Formulasi permasalahan tidak memerlukan penjelasan, langsung berupa pernyataan atau pertanyaan pendek tentang permasalahan penelitian.
ž  Formulasi permasalahan yang baik, mengandung persyaratan : 1. adanya kejelasan variabel penelitian, 2. adanya kejelasan pola hubungan antar variabel, 3. penggunaan notasi statistik matematik yang universal.  ( sumber: Drs. Chalid Sahuri. M.Si)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentar yang anda berikan. mari wujudkan " sampaikan walau satu ayat " tentang Ilmu