METODE PENELITIAN ADMINISTRASI
By: Bambang
Sutejo
STIA LK
DUMAI 2012
PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian, adalah suatu metode
studi yang dilakukan oleh individu, kelompok atau badan melalui penyelidikan
yang cermat dan ekselen terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan
yang tepat atas masalah tersebut.(Hillway).
Penelitian adalah proses inkuiri (inquiry
process) secara sistematis dengan
titik tekan bahwa inkuiri tersebut dilakukan terhadap masalah-masalah yang
dapat dipecahkan (Whitney).
Penelitian adalah proses untuk
mencapai pemecahan masalah yang dapat diandalkan, melalui pengumpulan, analisis
dan interpretasi data yang terencana dan sistematis. Penelitian merupakan alat
ampuh untuk mengembangkan pengetahuan
menjadi ilmu, meningkatkan kemajuan dan memungkinkan manusia untuk
memecahkan masalah yang ia hadapi (Ardhana).
JENIS PENELITIAN
Penelitian murni (basic/pure
research) , adalah penelitian yang semata-mata dimaksudkan untuk keperluan
penelitian itu sendiri, tanpa ada misi praktis yang diinginkan. Fokus kajiannya
adalah masalah kealaman dan hukum-hukumnya.
Penelitian terapan (applied/practical
research) adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematis dan terus menerus
terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk
keperluan tertentu (Nazir).
PENELITIAN MENURUT FOKUS
KAJIAN/LATAR
Penelitian sosial.
Penelitian pendidikan.
Penelitian pertanian.
Penelitian Administrasi.
Dan sebagainya
MAKNA ILMU PENGETAHUAN
Ilmu, adalah suatu obyek ilmiah
yang mengadung sekelompok prinsip, dalil, rumus dan kaidah yang bersifat
universal mondial yang setelah melalui percobaan sistematis dan dilakukan berulang
kali telah teruji kebenarnya.
Percobaan dimaksud dapat berupa
percobaan laboratorium, percobaan lapangan.
Prinsip-prinsip, dalil, rumus dan
kaidah suatu ilmu dapat diajarkan dan dipelajari. (SP.Siagian 2001)
HAKIKAT DAN PERANAN ILMU
Bahwa perkembangan berbagai
cabang Ilmu Pengetahuan terjadi sebagai tanggapan terhadap dinamika manusia.
Suatu disiplin ilmiah mempunyai
dasar keberadaan yang kuat dan makna praktikal, apabila cabang ilmiah tersebut dapat dimanfaatkan
untuk memecahkan masalah yang timbul dan dipecahkan oleh manusia.
Dalam pemikiran ilmiah modern,
ilmu pengetahuan harus diabdikan kepada upaya peningkatan mutu hidup umat
manusia.
HAKEKAT DAN PERANAN ILMU
Bahwa semua ilmuwan berusaha keras melakukan
berbagai penelitian tentang ilmu yang ditekuninya dalam rangka akumulasi teori
dan konsep ilmiah, adalah aplikasi teori dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Bahwa setiap cabang ilmu
pengetahuan, sesungguhnya merupakan produk zamannya.
Bahwa suatu cabang ilmu
pengetahuan baru tumbuh dan berkembang
apabila ada tuntutan untuk itu sebagai akibat timbulnya kebutuhan baru.
FOKUS ANALISIS ILMU ADMINISTRASI
Administrasi, adalah keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang di dasarkan atas rasionalitas
tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil
guna. (SP.Siagian).
Administrasi merupakan seni
sekaligus sebagai proses. Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu.
Administrasi sebagai proses kerjasama merupakan suatu fenomenon sosial.
ELEMEN ADMINISTRASI
Administrasi.
Organisasi.
Manajemen.
Kepemimpinan.
Pengambilan keputusan.
Hubungan Manusia.
PENDEKATAN PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI
Tahap pra sejarah, terdiri :
peradaban Mesopotamia, Babilonia,Mesir kuno, Tiongkok Kuno, Romawi Kuno,Yunani
Kuno.
Tahap Sejarah, Perkembangan
administrasi pada tahap ini tidak banyak dikemukakan, karena dunia pernah
mengalami “zaman kegelapan”. Setelah
itu diperoleh bukti bahwa Gereja Katolik
Roma memberikan sumbangan terhadap administrasi, yaitu organisasinya yang rapi.
Keterlibatan Ilmuwan, di Eropah timbul tiga kelompok sarjana secara
retrospektif dapat dikatan sebagai pelopor Ilmu Administrasi
Ketiga kelompok ahli, yaitu
kaum kameralis di Jerman, kaum
merkantilis di Inggris dan kaum Fisiokrat
di Perancis. Ketiganya pakar ekonomi dan pelopor manajemen ilmiah. Inti
teorinya, bahwa perekonomian negara hanya akan kuat apabila dikelola dengan sebaik-baiknya
(manajemen).
George Von Zincke, dari hasil
karyanya, diantaranya membahas tentang administrasi pertanian.
Revolusi Industri, dampaknya berkembangnya administrasi niaga, bidang produksi dan kepegawaian.
Charles Babbage, profesor
matematika universitas Cambridge, menekankan efisiensi.
Tahap Modern, dimulai tahun 1886
Gerakan Manajemen Ilmiah, pelopor F.W.
Taylor (Amerika Serikat), menandai : a. Berakhirnya Status administrasi sebagai
seni semata. b. Munculnya era modern, disamping
sebagai seni, juga sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan. Buku
Taylor “The Principles of Scientific
Management”, Selanjutnya Henry Fayol (Perancis), menulis buku “Administration
Industrielle et Generale”.
Tahap modern, Ilmu Administrasi
dikembangkan untuk diterapkan dalam praktek, karena itu adalah nilai
aplikatifnya.
HARAPAN TERHADAP ILMU aDMINISTRASI
Mempunyai fokus analisis sebagai
“domainnya yang khas”, yang tidak menjadi fokus analisis Ilmu Pengetahuan
lainnya. Berbagai pendekatan dan hasil analisis yang dilakukan semakin
memperkaya pemahaman tentang manusia.
Ilmu Administrasi, merupakan
salah satu cabang Ilmu-ilmu Sosial. Ilmu
sosial menjadikan manusia sebagai fokus analisisnya. Fokus analisis Ilmu
Administrasi tidak menjadi fokus analisis
Ilmu-Ilmu lainnya. Karena itu manusia organisasional itulah yang menjadi fokus analisis Ilmu Administrasi.
MENGAPA KITA MELAKUKAN PENELITIAN
?
Untuk memahami suatu kejadian,
situasi atau suatu keadaan suatu masyarakat.
Menjelaskan pola hubungan antara
dua atau lebih hal.
Mencari jalan keluar untuk memecahkan
beberapa maslah prkatis dalam kehidupan.
Menemukan jawaban terhadap suatu
pertanyaan yang diajukan oleh seorang peneliti.
Penelitian dipicu oleh suatu hal,
yaitu rasa ingin tahu.
Penelitian, adalah proses yang
dilalui manusia untuk menemukan “kebenaran”
atau “truth”.
RASA INGIN TAHU MANUSIA
Manusia dikaruniai Alloh dengan
rasa ingin tahu.
Manusia yang sudah tahu disebut
berpengetahuan.
Sesuatu yang diketahuinya disebut
“pengetahuan” atau knowledge.
Pengetahuan , baik dalam bentuk fakta,
konsep, prinsip atau teori adalah buah dari rasa ingin tahu yang telah
dipenuhi.
Pemenuhan rasa ingin tahu
manusia, melalui cara atau metode, yaitu
: metode ilmiah (scientific method) dan cara lain, yaitu melalui
perenungan, bertapa, menebak, dan lain-lain
LOGIKA PENELITIAN
Logika dapat digunakan untuk membedakan antara metode ilmiah dan cara lain.
Logika berhubungan dengan proses
penalaran (reasoning).
Jika suatu proses penalaran
berjalan dengan baik, maka proses itu bersifat logis.
Logika penelitian, adalah proses
penalaran yang dilakukan oleh seorang peneliti. Proses sendiri terdiri dari
beberapa tahapan yang berurut secara logis.
Tahapan dalam logika penelitian,
yaitu : perumusan permasalahan, perumusan kerangka teoritik, metodologi,
analisis data dan penarikan kesimpulan.
PERMASALAHAN PENELITIAN (RESEARCH
PROBLEM)
Permasalahan penelitian, adalah
titik berangkat dan menjadi alasan mengapa suatu penelitian perlu dilakukan.
Pada tahap ini peneliti
memikirkan beberapa hal penting : Mengapa penelitian ini perlu dilakukan ? Dari
sekian banyak masalah, apakah semuanya akan diteliti ? Jika tidak, apa yang
tercakup dalam penelitian ini? Apa yang tidak ? Bagaimana memformulasikan
permasalahan ini dengan bentuk yang mudah dipahami? Kalau penelitian sudah
selesai, apa manfaatnya.
Permasalahan penelitian merupakan
mata rantai pertama dari rantai penalaran atau logika penelitian.
KEBENARAN
Tujuan penelitian, adalah
menemukan “kebenaran”.
Peneliti harus mampu menjelaskan
pola, rasional, atau teori yang mendasari kebenaran realitas tersebut.
Kebenaran sendiri belum secara
jelas didefinisikan.
Para ahli mempunyai cara lain
untuk menjelaskan makna kebenaran, misalnya melalui contoh-contoh,
pengkategorian (pengelompokan) atau menjelaskan sumber kebenaran itu.
Tiga macam kebenaran, yaitu :
kebenaran absolud, kebenaran temporer, kebenaran ilmiah
TIGA MACAM KEBENARAN , yaitu :
Kebenaran Absolud (mutlak), Kebenaran
Temporer dan Kebenaran Ilmiah.
Kebenaran Absolud (mutlak),
adalah kebenaran yang ditetapkan oleh Tuhan (Alloh). Kebenaran ini tidak dapat
diganggun gugat, tidak dapat dirubah. Kebenaran ini dapat didiskusikan, tetapi
tujuan diskusi hanya untuk memahami makna kebenaran itu.Landasan utama dari
kebenaran ini adalah Kepercayaan (Iman).
Kebenaran Temporer, adalah kebenaran yang keabsahannya tergantung
pada kondisi dan waktu. Kebenaran ini memiliki sifat kenisbian (kerelativan)
yang sangat tinggi, memiliki subyektif yang tinggi. Makna subyektif bahwa
kebenaran itu tergantung kepada siapa yang mendefinisikannya. Tetapi tidak sama
dengan inter subyektifitas yang dimiliki kebenaran dalam penelitian kualitatif.
PENELITIAN MENURUT ORIENTASI PENELITIAN (KRATHWOHL,1985)
Pragmatis, permasalahan
penelitian yang berdimensi praktis. Model yang dapat digunakan untuk
mengontrol, memprediksi, memecahkan masalah praktis.
Analyzer, tertarik pada pemahaman
terhadap sesuatu. Permasalahan penelitian selalu berhubungan dengan pertanyaan
mengapa hal ini bisa terjadi, bagaimana proses terjadinya.
Synthesizer, tertarik pada
pemahaman mendalam tentang sesuatu masalah. Secara induktif dan grounded,
peneliti membangun suatu pemahaman atau konsep dari kasus-kasus atau data yang
diberikan oleh responden. Permasalahan penelitian berhubungan dengan usaha
untuk menyatukan berbagai perspektif menjadi kesimpulan yang utuh.
Theorizer, tertarik pada
penjelasan teoritis tentang sesuatu hal.
Tertarik pada penjelasan (explanation) tentang suatu hal.Theorizar mendasarkan
diri pada teori yang akan dikembangkan akan diuji melalui cara-cara pengumpulan
data empiris.
Multiperspektifis, tertarik pada
penemuan “penjelasan alternatif” dari suatu masalah penelitian. Tertarik pada
berbagai versi penjelasan tentang sesuatu.
Humanis, tertarik pada pengalaman
manusia yang terkait dengan sesuatu masalah.Apa yang menjadi perhatian humanis
bukanlah realitas sebagaimana adanya, tetapi bagaimana manusia memandang dan mengalami realitas.
Partikularis, tertarik pada
masalah-masalah kasuistis, individual. Permasalahan yang dikaji partikularis
biasanya bersifat unik, tidak umum dan berlaku pada konteks yang sangat khusus
dan terbatas.
KERANGKA TEORITIK (THEORETICAL
FRAMEWORK)
Kerangka teoritik/kerangka
berpikir, adalah penjelasan rasional dan logis yang diberikan oleh seorang
peneliti terhadap pokok atau obyek penelitiannya.
Dalam bahasa teknis, kerangka
teoritik adalah penjelasaan rasional dan logis yang didukung oleh data teoritis
dan empiris yang diberikan oleh peneliti terhadap variabel-variabel
penelitiannya beserta keterkaitan antara variabel-variabel tersebut.
TUJUAN DAN MANFAAT KERANGKA
TEORITIK
- Menjelaskan definisi operasional variabel penelitian.
- Menjelaskan pola hubungan antara satu dan lain variabel.
- Menentukan metodologi penelitian secara akurat.
- Menentukan metode analisis yang tepat.
- Menentukan cara penafsiran temuan secara obyektif.
VARIABEL
Variabel, adalah segala sesuatu
yang diteliti oleh seorang peneliti. Sesuatu itu boleh manusia, benda sistem dan lain-lain.
Variabel, sebagai sesuatu yang
mempunyai variasi nilai. Sesuatu itu tidak mempunyai variasi nilai, maka
sesuatu tersebut tidak dapat dinalisis (terutama secara statistik).
Variabel, memiliki nama :
variabel bebas, terikat, moderator, kreterion, treatment, eksperimental dan
lain-lain.
INDIKATOR
Indikator, adalah sesuatu yang
diteliti atau diukur (derajat empiri dan operasional).
Indikator diturunkan (derived,
elaborated) dari variabel.
Indikator, posisinya ada didunia
empiris dan siap dijadikan data.
Indikator, adalah hasil turunan
variabel yang memiliki sifat cukup empiris dan operasioanl untuk
ditransformasikan menjadi data.
Dalam menetukan indikator,
peneliti harus membaca literatur, mengkaji hasil penelitian terdahulu, bertanya
kepada ahli untuk menentukan indikator yang tepat.
MENGKAJI BAHAN PUSTAKA
Kegiatan penelitian , adalah
proses pengkayaan ilmu pengetahuan.
Kegiatan penelitian tadak dapat
dilepaskan dari perbendaharaan kaidah, konsep, kebenaran dan lain-lain yang
sudah dikompilasikan, dihimpun, diramu, disintesakan hingga membentuk satu bodi
keilmuan yang mantap.
Begitu eratnya penelitian dengan
ilmu pengetahuan yang sudah ada, maka peneliti mengkaji bahan pustaka sebagai
gudangnya ilmu pengetahuan.
Mengkaji bahan pustaka, adalah
kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi pengetahuan.
(kaji pustaka, atau telaah pustaka atau literature review ).
Mengapa peneliti harus melakukan
kajian pustaka ?
Peneliti dituntut dua hal : mengusai bidang yang ditelitinya
dan cara/prosedur melakukan peneltian.
Peneliti mengetahui dengan pasti,
permasalahan yang dipilih betul-betul belum pernah diteliti oleh orang
terdahulu.
Peneliti dapat mengetahui
masalah-masalah lain yang lebih menarik.
Peneliti dapat lancar dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Peneliti memiliki kedudukan yang
mantap, kokoh, tegar sebagai ilmuwan, karena telah bekerja dengan baik dan
menggunakan aturan-aturan akademik yang berlaku.
LIMA LANGKAH PERTAMA DALAM
PROSEDUR PENELITIAN ILMIAH
- Menjelaskan latar belakang permasalahan.
- Merumuskan pokok permasalahan.
- Memformulasikan permasalahan.
- Menjelaskan tujuan penelitian.
- Menguraikan manfaat penelitian.
MENJELASKAN LATAR BELAKANG
PENELITIAN
- Tingkat kebaruan (novelty) topik yang diteliti.
- Kespesifikan topik yang diteliti (hindari pernyataan2 umum yang secara common sense sebagian pembaca sudah tahu.
- Kekuatan data yang mendukung ,melalui (prelimenary research ) atau riset pendahuluan.
- Kelugasan bahasa atau bahasa yang langsung (to the point) , tidak perlu kalimat yang berbunga-bung a dan non sense.
Merumuskan pokok permasalahan
- Konsistensi dengan latar belakang permasalahan. Pokok permasalahan sebagai konsekwensi logis yang timbul dari latar belakang permasalahan atau semacam “akibat” dari suatu “sebab” yang dijelaskan di latar belakang masalah.
- Kejelasan ruang lingkup permasalahan, apa yang akan ditelitinya telah bersifat spesifik dan fokus. Peneliti menjelaskan alasan, mengapa hal tertentu akan diteliti.
Kejelasan Konsep atau variabel
yang diteliti. Peneliti harus mulai memberi penjelasan eksplisit tentang konsep
dan variabel yang akan ditelitinya. Peneliti
harus susdah tahu tentang apa
yang akan ditelitinya
Contoh pokok permasalahan
Dari penjelasan di latar belakang
terdapat informasi yang menunjukkan pelanggaran-pelanggaran masyarakat terhadap
peraturan daerah.
Fokus permasalahan penelitian ini
terfokus adanya kemungkinan penyimpangan dari peraturan daerah.
Pertanyaan umum yang akan dicoba
dijawab, adalah : Apakah terdapat penyimpangan tehadap perda yang dibuat oleh
pemerintah daerah ?
MEMFORMULASIKAN PERMASALAHAN
Formulasi permasalahan penelitian
merupakan perwsujudan yang lebih
spesifik dan tegas dari pokok permasalahan penelitian.
Formulasi permasalahan tidak
memerlukan penjelasan, langsung berupa pernyataan atau pertanyaan pendek
tentang permasalahan penelitian.
Formulasi permasalahan yang baik,
mengandung persyaratan : 1. adanya kejelasan variabel penelitian, 2. adanya
kejelasan pola hubungan antar variabel, 3. penggunaan notasi statistik
matematik yang universal. ( sumber: Drs.
Chalid Sahuri. M.Si)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas komentar yang anda berikan. mari wujudkan " sampaikan walau satu ayat " tentang Ilmu